Jadi, salah satu dari 21+1 Hayal Babu 2021 ku adalah pengen punya skill tea mixology. Mungkin gara-gara ketemu teh-teh ajaib racikan Hondje dan merasa skill juru seduh kopi semakin ke sini semakin overrated. Hehe.
Puji Tuhan aku berkesempatan menambah wawasanku tentang teh lewat buku berjudul For The Love of Tea karya Neysia Valeria (big thanks to Lalita for the book as my birthday present). Setelah menamatkan buku tersebut, aku jadi paham kalau teh punya .dua sisi: ia bisa jadi suatu hal yang sederhana, tapi bisa juga menjadi hal yang rumit. Dari buku itu aku belajar dari sejarah teh sampai food pairing. Rasa-rasanya kalau ingin jadi mixologist butuh “modal” yang beragam. Mungkin lebih realistis jika hayal babu ini dimodifikasi atau disesuaikan menjadi: mempunyai pengetahuan tentang tea blending. Urusan bisa atau tidak, biar nanti saja.

Nah, salah satu hal yang masih terjangkau adalah teh dan tisane dari Cae. Kebetulan Cae berlokasi di Malang, tak jauh dari Blitar. Dengan adanya kemasan sample pack, aku jadi bisa mencoba beragam varian teh dengan lebih hemat. Untuk pengalaman pertama aku mencoba sample pack blooming tea (rose), black tea, green tea, oolong tea, silver needle, dan rosella.

Salah satu yang menjadi rasa penasaranku adalah blooming tea. Menurut yang kubaca, teh ini merupakan teh yang dibentuk menjadi bola dan akan mekar ketika diseduh. Diameter mungkin hanya 1,25 cm saja, namun setelah diseduh barulah terlihat bunga dan daun teh bermekaran. Wangi aroma daun teh dan bunga mawar terasa cukup kuat.Cukup seduh selama 3-5 menit saja lalu hidangkan. Merendam teh terlalu lama menyebakan teh menjadi sepat cenderung pahit.
Terakhir, terima kasih, Cae, sudah menyediakan sample pack 🤗
Be the first to reply