#26haribertjerita : Dua Belas

Pagi itu ia baru saja lepas jaga malam, meski mengenakan masker dan kacamata aku tetap bisa menangkap raut lelah dan agak sebal di wajahnya. Semalam ia harus menangani pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas akibat berkendara di bawah pengaruh minuman jahat tapi enak (alkohol). Kepala pasien tersebut memang tidak mengalami cedera serius, tetapi badannya remuk. Tangan dan kakinya patah. Agaknya dokter Claudia gemas dengan model pasien semacam ini, sebab sudah kali ke 1.748 ia menangani kasus serupa.

Selepas jaga malam, ia memanfaatkan fitur cerita di instagram untuk menyampaikan info layanan masyarakat yang ditujukan kepada warganet, khususnya para penikmat minuman beralkohol. Dengan rambut panjang terurai dan masih mengenakan baju khas tenaga medis berwarna merah muda, ia menyampaikan pesan berbobot perihal menjadi peminum bertanggung jawab. Dalam video berdurasi satu menit empat puluh tiga detik, ia menjelaskan tentang dampak berkendara di bawah pengaruh alkohol dan pencegahannya.

Menurut dokter Claudia, orang yang sedang dalam pengaruh alkohol berlebihan alias mabuk berat tidak bisa berkendara dengan aman. Jangankan berkendara, untuk berjalan dengan lurus saja tidak mampu. Jadi tidak heran jika banyak sekali kasus laka lantas akibat berkendara di bawah pengaruh alkohol dengan kondisi yang terbilang parah seperti kepala bocor dan patah tulang. Seyogianya, jika sudah berencana untuk pergi minum di luar, gunakanlah transportasi seperti taksi online. Jika memang berencana untuk minum sampai mabuk berat, aktivitas tersebut sebaiknya dilakukan di rumah saja sehingga tidak perlu berkendara.

Untuk diketahui, laka lantas akibat berkendara di bawah pengaruh minuman beralkohol tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan maupun Jasa Raharja. Pasien harus menanggung biaya pengobatan kecelakaan secara mandiri yang mana tidak bisa dibilang murah. Biasanya pasien akibat kecelakaan mengalami patah tulang. Untuk kasus tersebut biasanya dilakukan tindakan operasi dan setelah itu perlu fisioterapi rutin yang akan menguras banyak biaya.  Jika pasien tersebut belum mandiri secara finansial, maka siapa yang akan menanggung mahalnya pembiayaan pengobatan itu? Tentu saja orang tua dan keluarganya.  

Di akhir videonya, dr. Claudia kembali menegaskan bahwa kerugian dan dampak terburuk akibat berkendara dalam keadaan mabuk bisa dicegah dengan menjadi peminum bertanggung jawab. Nah, sudahkah kamu menjadi peminum yang bertanggung jawab?

Terima kasih untuk pesan layanan masyarakatnya, dr. Claudia Mary Josephine (soon to be) Sp. BP (K)

Be the first to reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *