Sunday well spent kali ini salah satunya tercipta dari kejelian mata sipitku menangkap buku (yang menurutku) bagus dan dibanderol dengan harga murah. Di pasar buku murah yang diselenggarakan oleh Pak Yusuf dan digelar di De Koloniale Cafe and Resto, aku mendapat Mendengarkan Coldplay (Mario Lawi), Sergius Mencari Bacchus (Norman Erikson Pasaribu), dan novel grafis Munir (Sulaiman Said) hanya dengan total belanja Rp40.000 saja.
Berbelanja di pasar buku murah memang sesuatu yang tricky. Jika jeli, pembeli bisa mendapatkan buku bagus dengan kondisi prima dan harga lebih miring dibanding dengan harga pasaran. Kebanyakan buku-buku yang diobral dengan harga yang jauh di bawah harga ketika terbit merupakan buku yang sudah tak laku lagi di toko/pasaran sehingga dijual dengan biaya cetak #CMIIW
Sepanjang perjalananku sebagai pembeli buku, tak ada waktu dan anggaran pasti untuk belanja. Kadang harga buku yang sedang kuincar tak sesuai dengan kondisi finansialku seperti ketika Post Press menerbitkan Cerita-Cerita Jakarta. Kadang pula aku langsung melakukan check-out begitu melihat buku incaranku sedang diskon besar seperti ketika salah satu akun lokapasar menawarkan diskon 25% untuk semua judul buku dan bebas ongkos kirim. Ketika aku punya cukup uang untuk ikut merasakan kemeriahan buku yang baru terbit, aku akan langsung membeli buku itu sebagaimana buku Lebih Senyap dari Bisikan (Andina Dwi Fatma). Ada juga buku yang spontan kubeli karena desain sampul atau temanya menarik, misalnya Menjadi Perempuan Lajang Bukan Masalah Wanda Roxxane Priscila) dan Childfree and Happy (Victoria Tunggono).
Aku bahkan tidak perlu merasa malu sama sekali jika membeli buku bekas, sepanjang kondisinya masih bagus dan harganya terjangkau. Tempo hari aku mendapat koleksi lengkap Tetralogi Pulau Buru (Pramoedya Ananta Toer). Meski bekas, kondisinya masih sangat baik. Keempat buku itu dijual dengan harga Rp350.000. Beruntung, si empunya buku tersebut mengizinkanku untuk membeli bukunya secara kredit. Bagiku, Tetralogi Pulau Buru adalah buku yang sangat penting, seakan memilikinya membuat harkat dan martabatku terangkat. Membelinya dengan harga buku baru rasanya berat sekali untukku yang penghasilannya tak pasti. Aku sangat berterima kasih pada Mba Yovi Sudjarwo untuk hal ini. Oh ya, dari Mba Yovi juga aku mendapat buku Trilogi Insiden (Seno Gumira Ajidarma) dalam kondisi bekas namun kondisnya masih sangat baik dengan harga hanya Rp20.000 saja.
Be the first to reply