Bagaimana jadinya jika tiga orang manula menyusuri pulau Jawa bagian selatan untuk mencari suatu desa yang mereka sendiri tidak tahu di mana keberadaannya? Jika penasaran bacalah komik garapan Benny Rachmadi bertajuk Tiga Manula Jalan-Jalan Ke Selatan Jawa.
Alkisah, Waluyo ingin pulang ke kampung halamannya yang terletak di Desa Tingal. Sayangnya, ia lupa di mana Desa Tingal berada. Beruntung ia memiliki dua sahabat karib yang baik dan mau menemaninya mencari keberadaan kampung halamannya, Sanip dan Liem. Berangkatlah mereka dari Jakarta menyusuri pantai utara Jawa untuk mencari Desa Tingal. Sampai habis menyusuri pantai utara pulau Jawa dan tiba di Trowulan mereka tidak menemukan Desa Tingal.

Liem pun mengusulkan untuk melanjutkan pencarian Desa Tingal di jalur selatan Jawa sembari pulang ke Jakarta. Mereka pun menyusuri jalur selatan Jawa dengan rute Jombang-Bitar-Karanganyar-Solo-Yogyakarta-Magelang-Tasikmalaya-Garut . Tak hanya berusaha mencari Desa Tingal, ketiga manula ini juga berwisata di kota-kota yang mereka singgahi. Mereka berziarah ke makam Gus Dur, Soekarno dan Soeharto. Tak lupa mereka menikmati wisata kuliner, wisata belanja, wisata alam hingga wisata sejarah khas setiap kota.

Namanya juga manula, ada-ada saja kelakuan mereka yang bisa membuat pembaca terpingkal-pingkal. Tingkah Waluyo seringkali membuat sahabat karibnya geleng-geleng kepala. Ia mencopot gigi palsunya ketika Sanip dan Liem berdebat masalah menyetir menggunakan gigi berapa, mengajak teman-temannya sowan ke Kyai Slamet, mengintip terowongan di jalan Wijilan untuk memastikan keberadaan penjual gudeg, sok tahu tentang Candi Borobudur, ngobrol dengan meriam di Nusakambangan, hingga minta ditunjukkan naga di Kampung Naga.
Komik ini tidak hanya berisikan kisah Waluyo, Sanip dan Liem menyusuri selatan Jawa saja tetapi juga dilengkapi dengan beberapa tips seperti tips menyalip kendaraan, tips mencari makan ketika di perjalanan, tips memilih cobek sebagai cinderamata, tips membuat nasi tutug oncom, sampai tips memilih jaket kulit asli. Komik ini tidak hanya menghadirkan kisah lucu tentang perjalanan tiga manula namun juga menjadi catatan perjalanan yang informatif dan bisa menjadi panduan untuk berwisata di kota-kota di selatan Jawa.
Misi tiga manula untuk menemukan Desa Tingal memang pada akhirnya tidak tercapai, namun ketiganya pulang ke Jakarta dengan perasaan lega. Liem dan Sanip lega telah berhasil membahagiakan hati Waluyo. Bagi Waluyo, kegagalan mudik ke Desa Tingal sudah terbayar dengan “kegantengan” yang ia dapatkan.
Be the first to reply