Waktu Keberangkatan yang Lebih Nyaman

Warga Blitar tentu sudah tidak asing lagi dengan kereta lokal Penataran. Kereta rute Blitar-Surabaya Gubeng via Malang ini tersohor dengan harga tiketnya yang ekonomis. Perlu diketahui jarak tempuh Blitar-Surabaya +/- 160 kilometer, sementara itu jarak tempuh Blitar-Malang +/-  60 kilometer. Saat ini, untuk tiket kereta Blitar-Surabaya dihargai Rp15.000, sedangkan untuk Blitar-Malang dikenakan harga Rp12.000 saja. Muriah meriah bukan? Itulah alasan kenapa kereta ini tak pernah sepi dari penumpang dengan beragam urusan.

Penumpang di stasiun Malang Kotabaru

Dalam satu hari, kereta Penataran memiiki empat jam keberangkatan (dari stasiun Blitar) yaitu pukul 04.10, 10.55,14.50 dan terakhir 17.35. Beberapa waktu terakhir aku kerap menumpang kereta Penataran untuk keperluan berobat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang. Tentu saja aku tidak naik dari stasiun Blitar, melainkan dari stasiun Wlingi yang letaknya cukup dekat dengan tempat tinggalku. Aku biasa naik kereta paling pagi. Kereta pertama Penataran tiba di stasiun Wlingi pada pukul 04.44. Memang, kereta Penataran paling pagi ini memiliki waktu tempuh relatif singkat (Wlingi-Malang Kota Baru ditempuh dalam waktu 1 jam 21 menit) dibanding dengan yang lainnya karena tidak perlu tunggu bersilang dengan kereta eksekutif atau kereta lainnya. Namun, permasalahan yang sering muncul adalah aku jadi sering kelelahan dalam perjalanan pulang dari Malang ke Blitar karena harus bangun sebelum pukul 04.00 serta berangkat ke stasiun lebih awal supaya bisa menunaikan salat subuh di stasiun yang mana waktunya mepet dengan jadwal kedatangan kereta. Sungguh repot dan melelahkan.

Pekan lalu (1/8), aku mencoba untuk menumpang kereta lain dengan tujuan stasiun Malang. Ada dua opsi kereta yang menurutku waktu keberangkatannya lebih  nyaman, yaitu kereta Malabar (05.28) dan Gajayana (05.59). Berhubung aku harus tiba di RSSA di awal waktu buka loket pada pukul 07.00, maka kuputuskan untuk berangkat dengan kereta Malabar. Aku memilih membeli tiket kelas ekonomi secara go-show, sehingga tiket yang normalnya Rp190.000 direduksi menjadi Rp25.000 saja. Meski waktu tempuhnya hanya berbeda 10 menit dengan kereta Penataran paling pagi, keputusan ini kurasa cukup memuaskan karena aku tidak harus duduk di kursi tegak bersudut 90ͦ  formasi 3-2 dengan  leg room yang sempit. Bagasi kereta Malabar lebih lega dan lorongnya lebih luas.

Secara singkat, perbedaan ke Malang (Wlingi-Malang Kotabaru) naik kereta Penataran dengan kereta Malabar adalah sebagai berikut

PenataranMalabar
Harga tiket Rp12.000
Kursi tegak 90ͦ, agak keras,formasi 3-2Leg room dan lorong sempit
Berhenti di stasiun Kesamben, Pohgajih, Sumberpucung, Ngebruk, Kepanjen, dan Malang Kotalama
Berangkat pukul 04.44, tiba 06.05
Waktu tempuh 1 jam 21 menit
Harga tiket (EKO) go-show Rp25.000
Kursi empuk, tidak terlalu tegak, formasi 2-2
Leg room dan lorong lebih lebar
Hanya berhenti di stasiun Kepanjen dan Malang Kotalama
Berangkat pukul 05.28, tiba 06.38
Waktu tempuh 1 jam 10 menit
Perbandingan kereta Penataran dan kereta Malabar

Now, the choice is yours!

Be the first to reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *